PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, yang secara harfiah berarti "Bank Tabungan Nasional (Nasional)" dan disingkat dan diperdagangkan sebagai BTN (saat ini bergaya dengan huruf kecil semua dalam logonya), adalah bank komersial Indonesia yang paling dikenal sebagai bank hipotek dan berkantor pusat di Gambier, Jakarta.
Didirikan pada tahun 1897 oleh pemerintah Hindia Belanda, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk adalah bank tabungan kantor pos yang produknya meliputi rekening bank (tabungan, permintaan dan deposito waktu), pinjaman (pinjaman pribadi, komersial dan hipotek - yang terakhir menjadi produk paling populer sejak diperkenalkan pada tahun 1970-an) dan layanan perbankan sesuai Syariah.
Sejarah
Gedung Postspaarbank di Batavia (1938)
Bank Tabungan Negara didirikan pada tahun 1897 Sebagai bank tabungan pos bernama Postspaarbank, yang berkantor pusat di Batavia. Selama pendudukan Jepang di Indonesia, bank dibekukan dan digantikan oleh biro tabungan (Jepang: Biro Jin, Hepburn: Chokin-kyoku, Jepang: Tyokin-kyoku). Setelah Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan, bank tersebut diambil alih oleh pemerintah Indonesia pada 9 Februari 1950 di bawah Undang-Undang Darurat No. 9 dan berganti nama menjadi Bank Tabungan Pos (Bank Tabungan Pos). Pada tahun 1963, nama bank saat ini, Bank Tabungan Negara, diadopsi. Bank BTN menjadi bank pertama yang ditunjuk oleh pemerintah untuk memberikan pinjaman pembiayaan perumahan dan hipotek kepada individu berpenghasilan rendah dan menengah.
Bank menjalani restrukturisasi perusahaan pada tahun 2003, diikuti dengan penawaran umum perdana (IPO) pada tahun 2009, yang mengarah ke daftar BTN di Bursa Efek Indonesia. IPO dinilai sebagai IPO terbesar di Indonesia pada tahun 2009.
Logo History
Bekas logo Bank Tabungan Negara (BTN) terdiri dari dua elemen utama, yaitu logo dan logo. Logo BTN adalah gambar rumah yang melambangkan rumah impian. Logo BTN sebelumnya terdiri dari "BTN" menggunakan font sans serif dan "Bank" dalam huruf Romawi miring.
BTN secara resmi memperkenalkan logo baru kepada publik selama perayaan ulang tahun ke-74 di Indonesian Arena di Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno di Jakarta pada 3 Maret 2024.
- Logo BTN sebelumnya digunakan dari tahun 1980-an hingga 1992
- Logo lama BTN yang digunakan dari tahun 1992 hingga 1998
- Versi pertama BTN dari logo sebelumnya dalam bentuk "Bank BTN" yang digunakan dari tahun 1998 hingga 2008
- Versi kedua BTN dari logo sebelumnya dalam bentuk "Bank BTN" yang digunakan dari tahun 2008 hingga 3 Maret 2024
- BTN logo saat ini digunakan dari 3 Maret 2024 >
Operasi
BTN Gedung di Kebumen, Jawa Tengah
Bank Tabungan Negara beroperasi di enam kabupaten; Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Papua dan Maluku. Per Desember 2014, kabupaten ini menyediakan bank dengan total 820 cabang, 2.951 titik akses kantor pos dan 1.830 ATM, dilayani oleh 8.582 karyawan.
Kepemilikan
Saham Bank Tabungan Negara terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan simbol perdagangan BBTN. Per 31 Desember 2014, kepemilikan saham bank ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
Bank Tabungan Negara dianggap sebagai salah satu dari empat bank BUMN terbesar di Indonesia karena kepemilikan mayoritas pemerintah Indonesia.
Tata Kelola
Pada Rapat Umum Tahunan yang berakhir 6 Maret 2024, Bank Tabungan Negara (BTN) mengumumkan reorganisasi Direksi dan Komisioner.
Komite
- Ketua / Independen: Chandra M. Hamzah
- Wakil Komisaris, Presiden / Independen: Iqbal Latanro
- Independen: Armand B. Arief, Sentot A. Sentausa, Adi Sulistyowati, Bambang Widjanarko
- Anggota: Herry Trisaputra Zuna, Himawan Arief Sugoto, Andin Hadiyanto
Dewan Direksi
- Presiden Direktur: Nixon L. P. Napitupulu
- Wakil Presiden, Direktur: Oni Febrianto Rahardjo >
- Direktur TI: Andi Nirwoto
- Direktur Manajemen Aset: Elisabeth Novie Riswanti
- Direktur Penerbitan dan Pendanaan Kelembagaan: Jasmin
- Direktur Manajemen Risiko: Setiyo Wibowo
- Direktur Konsumen: Hirwandi Gafar
- CFO: Nofry Roni Poetra
- Modal Manusia, Kepatuhan dan Direktur Hukum: Eko Waluyo
- Direktur Operasi dan Pengalaman Konsumen: Hakim Putratama
- UKM dan Direktur Dana Ritel: Muhammad Iqbal
Dewan Pengawas Syariah
- Ketua: H. Prof. Muhammad Quraish Shihab, MA
- Anggota: H. Mohammad Bagus Teguh Perwira, Lc, H. Muhammad Faiz, Lc, MA
Baris Nama Pemilik Kepemilikan Persentase 1 Pemerintah Republik Indonesia 60,132 Publik 38,753 Kepemilikan Saham Karyawan Rencana melalui Bursa Efek Indonesia 1.12 Total 100.00